1.
Obyektivisme
Objektivisme
Objektivisme adalah
pandangan yang menekankan bahwa butir-butir pengetahuan manusia -dari soal yang
sederhana sampai teori yang kompleks- mempunyai sifat dan ciri yang melampaui
(di luar) keyakinan dan kesadaran individu (pengamat). Pengetahuan diberlakukan
sebagai sesuatu yang berada di luar ketimbang di dalam pikiran manusia.
Pendukung pandangan ini : Popper, Latatos dan Marx.
Objektivisme merupakan
pandangan bahwa objek yang kita persepsikan melalui perantara indera kita iti
ada dan bebas dari kesadaran manusia. Tolak ukur suatu gagasan berada pada
objeknya. Objektivitas adalah pandangan yang menganggap bahwa segala sesuatu
yang di pahami adalah tidak bergantung pada orang yang memahami.
3 pandangan dasar
objektivisme:
·
Kebenaran itu independen terlepas
dari pandangan subjek.
·
Kebenaran itu datang dari bukti
faktual (bukti nyata konkret).
·
Kebenaran hanya bisa di dasari dari
pengalaman inderawi.
Pandangan ini sangat
dekat dengan empirisme dan positivisme.
Pengetahuan dalam
pengertian Objektivis:
• Sepenuhnya independen
dari klaim seseorang untuk mengetahuinya ;
• Pengetahuan itu
terlepas dari keyakinan seseorang atau kecenderungan untuk menyetujuinya atau
memakainya untuk bertindak.
• Pengetahuan dalam
pengertian obyektivis
adalah pengetahuan tanpa orang: ia adalah pengetahuan
tanpa diketahui subjek.”
(Karl R. Popper)
Objektivisme bersifat umum, objek yang sama dapat dipersepsikan oleh
pengamat yang jumlahnya tidak terbatas. Objek-objek itu yang bersifat
permanen baik untuk dipersepsikan ataupun tidak. Objek - objek memiliki
kualitas yang sama seperti yang disajikan kepada persepsi, sehingga tindakan
persepsi tidak mengubah sedikitpun objek. Para filsuf
Skolastik mengangap perlu untuk memperbaiki beberapa keyakinan harian
kita, yaitu: meletakkan “kesalahan” pada indera, karena indera tidak pernah
salah.
Syarat yang harus dipenuhi
untuk mempercayai kebenaran kesaksian inderawi:
·
Objek harus
sesuai dengan jenis indera, misalnya sinar inframerah tidak cocok untuk
mata.
·
Organ indera harus
normal dan sehat. Buta, tuli, buta warna tidak dapat melakukan
penginderaan secara objektif.
·
Objek ditangkap oleh medium, maka medium itu harus ada.
Perbedaan Objek Khusus dan
Umum:
·
Obyek khusus merupakan data
yang ditangkap hanya oleh satu indera. Misalnya, warna, suara, bau.
·
Obyek umum merupakan data
yang dapat ditangkap oleh lebih dari satu indera. Misalnya keluasan dan gerakan yang dapat dilhat dan diraba atau oleh indera lainnya.
Keyakinan tidaklah
selalu obyektif dalam hubungannya dengan kesadaran
pertimbangan, tetapi
obyek-obyek konseptual
benar-benar bersifat
obyektif. Masalah persepsi tetap merupakan masalah yang
paling besar
yang tidak terpecahkan di dalam keseluruhan epistemologi.